Sabtu, 22 Agustus 2009

Surat Sahabat Untukku

Iva…

Apa yang harus ku lakukan untukmu?

Biar ku sekakan air mata pada pipimu, ku isap agar lenyap

Luka masa lalu itu tak perlu kau awetkan seperti

kupu- kupu dalam kaca.

Kau menghambat proses metamorfosisny,

Ia merindukan kepompong tempat asalnya.

Segala sesuatu mengalami daurnya sendiri,

biarkanlah proses alamiah itu terjadi.

Bila kau menghambatnya,

Kau mencabut kesempatan untuk lahir kembali

Menjadi makhluk yang lebih indah.

Kau jangan menjadi pengecut yang gentar

bersikap jujur pada perasaan- perasaan terdalamnya

sendiri…

mencintai bukanlah persoalan menang atau kalah,

cinta telah cukup untuk dirinya sendiri,

dan mencintai tidaklah pernah salah….

Songlit-gerimis

untukmu

Air dan hujan

Air hujan pun tak ingin membatu.

Air hujan ingin jatuh dengan lembut.

Pada tempat terbaik yang haus akannya.

Membuat keindahan dari harapnya.

Tak ingin berlebih dan tak ingin kurang.

Aku lah hujan.

Aku selalu hadir saat kau terluka.

Dengan air dari mata cinta.

Aku selalu ingin kau tertawa.

Dibalik jatuhnya hujan dari mataku.

Aku lah air.

Aku akan pergi bila matahari menyinarimu.

Aku tersengat rasa panas.

Dan aku harus pergi untuk sinarmu.

Aku akan pergi jika kau bercahaya karnanya.

Dan jika kau terluka karena sinarnya.

Aku akan datang dengan air dari cinta.

Mencintai tidaklah salah bagi aku.

Dan hujan pun tidak akan salah pada tempatnya.

Hujan pun ingin menumbuhkan senyuman.

Tidak ada yang salah pada dirimu.

Karena kau juga tak memilih perasaan.

Perasaan datang dari pemberinya.

aku pun tak akan menyalahkan perasaan.

Dan air hujan pun tak ingin membatu.